Jumat, 03 Februari 2012

 London: Buntut dari ditundanya sidang kasus rasisme kapten Chelsea John Terry terhadap defender QPR Anton Ferdinand yang baru akan digelar pada 9 Juli mendatang atau seusai berakhirnya pergelaran putaran final Piala Eropa 2012. Chairman Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) David Bernstein mendapat tekanan hebat dari koleganya untuk meng-overrule pelatih Timnas Inggris Fabio Capello dan mencopot jabatan kapten dari lengan Terry.

Bernstein secara mendadak menghubungi 12 anggota dewan direksi FA untuk menanyakan opini mereka seputar kasus rasisme Terry menyusul pernyataan kakak Anton Ferdinand, bek Manchester United Rio Ferdinand dalam jejaring sosialnya Twitter yang menilai putusan penundaan sidang tersebut sebagai “penghinaan”.

Sejatinya, menurut rencana, dewan direksi FA akan menggelar pertemuan rutin pada 23 Februari mendatang. Namun, Bernstein mendapat desakan dari minimal salah seorang direktur FA yang menginginkan jabatan kapten timnas dari lengan Terry dicopot secepatnya sebelum pertemuan tersebut dilangsungkan.

Yang menjadi masalah, Bernstein berada dalam dilema. Sejumlah direktur—begitu pula dengan sebagian pengamat dan politisi plus publik—menilai FA bakal mendapat beban moral yang luar biasa andaikata para pemain Inggris mendapat cemoohan rasis saat bertanding di Euro 2012. Di lain pihak, anggota dewan direksi menilai jika FA menepikan asas praduga tak bersalah jika mencomot jabatan kapten dari lengan Terry sebelum sidang digelar.

Sementara itu, beban pikiran lain bagi Bernstein dan FA adalah sikap tegas Capello yang tak mau dilangkahi FA dalam hal penentuan kapten timnas. Capello pun termasuk dalam kelompok yang tak mau memvonis pemain sebelum terbukti bersalah di muka pengadilan.

Akan tetapi, boleh jadi keputusan pencopotan ban kapten timnas dari lengan Terry bakal lebih cepat direalisasikan andaikata Bernstein dan dewan direksi FA menyetujui opini Football Against Racism in Europe yang menilai seyogyanya Tiga Singa tidak memilih Terry sebagai kapten dalam skuad di Piala Eropa 2012.

Meski jauh-jauh hari Terry ngotot tidak mengaku bersalah dalam kasus rasisme, namun tekanan publik Inggris kian mengemuka. Bahkan, di mata Jason Roberts, tokoh Kick It Out, program anti-rasis, bakal ada “racun” dalam atmosfir skuad Capello andaikata Terry tetap diberangkatkan ke Polandia dan Ukraina.(MEG/Guardian)
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

BTemplates.com

Popcash

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut